Selasa, 23 November 2010

Gaya Taman Bali


Taman di Bali adalah merupakan suatu tempat atau ruang yang sengaja ditata untuk berbagai tujuan yang didasari atas bentuk, fungsi dan makna. Dengan demikian sebaran taman di Bali dapat dikelompokkan menjadi taman pada areal parahyangan, pawongan, palemahan yang ditata mulai dari strata terkecil berupa unit perumahan sampai dengan permukiman, desa adat sampai dengan wilayah kota / kabupaten atau dengan kata lain Taman di Bali merupakan suatu wadah rekonstruksi/hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dan alamnya. Arsitektur Pertamanan Tradisional Bali adalah Penataan lingkungan buatan yang membentuk ruang oleh karena unsure hard dan soft material yang menyatu dengan fasilitas disekitarnya, atas dasar hakekat kearifan lokal “tradisi”. Kearifan lokal dimaksud bukan hanya berupa keindahan “kelangen” belaka namun mengandung maksud fungsional,dan magis relijius.
Konsep dasar nuansa etnik pada Bali lansekap adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat bali dalam konsep-konsep rancangannya selalu memadukan filosofi-filosofi dan dasar-dasar desain.  Konsepnya selalu pasti, walaupun dalam bentuk fisiknya terjadi perubahan yang disesuaikan dengan keadaan atau perkembangan zaman.
Konsep ‘Desa – Kala – Patra’ yang dinamis, berarti Ruang – Waktu – Situasi atau Tempat – Kala/Waktu – Kondisi. Filosofi dasar yang masih dipelihara terus oleh masyarakat Bali adalah ‘Rwa Bhineka’ atau ‘Semara Ratih’ yang berarti rekonsiliasi antara dua kutub yang berbeda, apakah itu elemen-elemen yang membentuknya atau warna-warna yang dipadukannya ataupun nilai-nilainya.
Masyarakat bali selalu mencoba agar Bhuwana Agung yang terdiri dari alam dan makro kosmos yang dapat bersatu dengan Bhuwana Alit yaitu manusia dan mikro kosmos. Dengan penggabungan keduanya masyarakat Bali percaya ini akan mengantarkan mereka mencapai ‘moksa


Gaya Taman Inggris

Perabotan dan dekorasi yang Anda tambahkan ke desain taman Anda sangat dapat mempengaruhi tema keseluruhan wilayah di luar ruangan Anda.
When you plan your English garden landscape design, think simple, natural, and romantic and consider these accessories: Ketika Anda merencanakan taman Inggris Anda desain lansekap, berpikir sederhana, alami, dan romantis dan mempertimbangkan aksesoris ini:
 
• Outdoor furniture with a weathered appearance is typical. • Outdoor furniture dengan penampilan cuaca khas. Hardwood or teak garden furniture typically complements the English garden style. Kayu atau furnitur taman jati biasanya melengkapi gaya taman Inggris.
 
• Design sitting areas to overlook the most scenic spots of your garden. • Desain area duduk untuk mengabaikan tempat yang paling indah taman Anda. Rustic garden benches and small tables with chairs are perfect choices. bangku taman Berkarat dan meja kecil dengan kursi adalah pilihan sempurna.
 
• Garden arbors and trellises are key elements in the charm of English garden styles. • Garden arbors dan teralis merupakan elemen kunci dalam pesona gaya taman Inggris. Arbors with small benches can be covered with creeping, graceful ivy, richly sweet roses, fragrant honeysuckles, and a variety of other aromatic and attractive plants for a natural oasis that makes an ideal reading spot. Arbors dengan bangku kecil dapat ditutupi dengan merayap, ivy anggun, kaya mawar manis, honeysuckles wangi, dan berbagai tanaman aromatik dan menarik lainnya untuk sebuah oase alami yang membuat tempat membaca yang ideal.

sumber:http://www.landscape-design-advisor.com/english-garden-landscape-design.html

Gaya Taman Jepang

Taman Jepang adalah taman yang dibangun dengan gaya tradisional Jepang. Prinsip dasar taman Jepang adalah miniaturisasi (membuat versi mini) dari lansekap atau pemandangan alam sepanjang empat musim di Jepang. Elemen dasar seperti batu-batu dan kolam dipakai untuk melambangkan lansekap alam yang berukuran besar. Tiga taman Jepang yang paling terkenal adalah Kenroku-en di Kanazawa, Kōraku-en di Okayama, dan Kairaku-en di Mito 

Taman Jepang tidak mengenal garis-garis lurus atau simetris. Taman Jepang sengaja dirancang asimetris agar tidak ada satu pun elemen yang menjadi dominan. Seandainya ada titik fokus, maka titik fokus itu digeser agar tidak tepat berada di tengah. Secara garis besar, taman Jepang mengenal dua hal: sakral dan profan (keduniawian). Taman yang dilengkapi kolam besar dan ditanami pepohonan, perdu, serta tanaman bunga dibangun di halaman bangunan yang dimaksudkan sebagai tempat memuaskan estetika keduniawian. Taman seperti ini diperindah dengan dekorasi seperti batu-batuan, lentera batu, dan gazebo.

Sedangkan taman yang berukuran besar biasanya dilengkapi dengan bangunan kecil seperti rumah teh, gazebo, dan bangunan pemujaan (kuil). Kadang-kadang diantara gedung dan taman kadang-kadang dibangun ruang transisi berupa beranda sebagai tempat orang duduk-duduk. Dari beranda, pengunjung dapat menikmati keindahan taman dari kejauhan. Tidak semua taman Jepang dirancang untuk dimasuki atau diinjak orang. Sejumlah taman dimaksudkan untuk dipandang dari kejauhan seperti dari dalam gedung atau beranda. Di taman yang dibangun untuk dipandang dari jauh, orang dapat melihat sekaligus semua elemen didalam taman.

sumber : http://www.rudydewanto.com/2010/04/taman-jepang.html

Gaya Taman Perancis

Pada abad ke 17 didaratan Eropa terbentuk suatu tren taman yang tidak mengedepankan bunga sebagai unsur utamanya. Banyak taman yang mengedepankan kerapihan, keserasian dan keseimbangan bentuk. Desain taman Perancis merupakan desain masa Renaissance dengan bentuk - bentuk geometrisnya. Perdu Taiwan Beauty yang dipangkas rapi membingkai bunga warna - warni ini disebut parterre yang berasal dari frase bahasa Perancis, yaitu broderie de par terre atau sulaman diatas tanah.
Gaya taman seperti ini mencapai puncak ketenarannya pada masa kekuasaan Kaisar Louis XIV di abad ke-17. Jenis tanaman hanyalah merupakan unsur kedua setelah penentuan bentuk/desain taman. Taman ini diciptakan untuk melambangkan penguasaan manusia terhadap alam.
Keindahan Taman Perancis dapat Anda nikmati dari dekat maupun dari kejauhan Untuk melihat bentuk-bentuk geometrisnya secara keseluruhan kami undang Anda untukmelihatnya diatas Menara Pandang.


Wisata Alam Indonesia

Aspek pariwisata di Indonesia adalah dominan bagi pendapatan devisa negara. Oleh karena itu, pengelolaan pariwisata semestinya menjadi perhatian bagi pemerintah guna menarik wisata mancanegara. Indonesia memiliki tempat - tempat pariwisata yang menjadi perhatian dunia seperti Candi Borobudur, Danau Toba, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, Danau Maninjau, Bali dan lainnya.


sumber:http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://balitopproperty.com/html/news/latest/bali-booming-tourist-numbers-foreign-tourist-arrivals-in-q1-2010-up-18.48.html

Pengelolaan pariwisata harus dipersiapkan dari segala aspek, baik transportasi menuju area pariwisata, akomodasi, lansekap sekitar, dan pelayanan lain yang dapat menunjang kebutuhan wisatawan asing.

Senin, 22 November 2010

BANGUNAN HIJAU

Jakarta dengan kepadatan pembangunan, belum terlalu dalam mempertimbangkan kelangsungan kehidupan. Pembangunan pabrik, mall, perumahan, kampus dan sebagainya merupakan pusat kepadatan aktivitas. dimana aktivitas manusia mengakibatkan dampak bagi lingkungan. Oleh karena itu, konsep Bangunan Hijau sangat diperlukan bagi pembangun - pembangun gedung kota Jakarta untuk meminimalisir dampak negatif dari suatu area.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh kota Jakarta seperti, banjir, polusi udara, polusi air, berawal dari ketidakpedulian masyarakat akan dampak negatif yang mereka timbulkan baik secara langsung maupun tidak langsung.

sumber: heartlandbuildersllc.com

Arsitektur Lansekap

Dampak dari pembangunan menjadi perhatian dunia, dimana pembangunan yang tidak mempertimbangkan kelangsungan alam sekitarnya dapat mengancam ekosistem yang ada di sekitarnya. Peningkatan suhu, kenaikan permukaan air laut akibat es kutub mencair, pemanasan global dan lain nya. Dampak tersebut membuktikan bahwa diperlukan adanya keseimbangan antara kebutuhan manusia dan alam sekitanya untuk saling mendukung (simbiosis mutualisme). Indonesia sebagai negara yang memiliki komitmen terhadap pengendalian 'CLIMATE CHANGE' harus mempertimbangkan segala aspek kelangsungan lingkungan hidup.

Ilmu Arsitektur Lansekap mengkaji suatu rencana dan rancangan ruang terbuka hijau dari skala kecil (rumah tinggal) sampai skala besar (taman nasional). Kelangsungan lingkungan hidup yang dikaitkan dengan kebutuhan manusia dan keindahan desainnya sangat ditekankan dalam kajian - kajiannya.